Tuesday, June 18, 2013

Indonesia Turut Meriahkan Festival Film Cannes

Indonesia Turut Meriahkan Festival Film Cannes. Bendera Indonesia untuk kali pertama berkibar di perkampungan internasional Cannes. Salah seorang staf khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Cokorda Istri Dewi di London, mengatakan keikutsertaan Indonesia di Village International 2013 merupakan yang pertama kalinya.
Berlokasi di pantai Cannes, Pantiero Village International merupakan miniatur perfilman dunia yang menunjukkan kemajuan dan pencapain perfilman negara masing masing, kebijakan perfilman dan mempromosikan kerja sama perfilman antarnegara termasuk sebagai lokasi produksi film internasional.
Indonesia telah turut serta di Festival Film Cannes 2013 festival film paling bergengsi di dunia yang diselenggarakan sejak tahun 1946, berlangsung dari tanggal 15 hingga 26 Mei mendatang mengirimkan film Sang Penari untuk kompetisi kategori Cannes Senior dan Rectroverso yang mengangkat lima cerita disutradarai oleh lima sutradara Indonesia.


Dalam Festival Film Cannes ke-66 tahun ini Indonesia sudah tampil selama lima tahun berturut turut di booth March du Film yang merupakan pasar film terbesar di dunia bagian dari program Cannes Film Festival, Indonesia telah mempromosikan sebanyak 50 film Indonesia. Pasalnya pada setiap tahunnya sekitar 10,000 pebisnis di industri film bertemu di pasar film ini.
Menurut Cokorda, selama festival film Cannes Indonesia melakukan distribusi informasi tentang perkembangan film Indonesia, kebijakan perfilman Indonesia dan promosi Indonesia sebagai lokasi produksi film international.
Selain aktivitas di industri film, dalam rangka memperluas jaringan bisnis dilakukan Cocktail Party Indonesia Cinema bersama insan dan media perfilman internasional bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cannes.

Sementara itu pelaku perfilman Indonesia, seperti John Badalu mengakui bahwa memang sudah saatnya Indonesia punya pavilion di Village Internasional Cannes, apalagi film Indonesia sudah mulai diperhitungkan di dunia internasional.
Misalnya saja diakuinya Film Indonesia pada tahun lalu karya Usmar Ismail, Lewat Jam Malam, telah masuk dalam festival film Cannes untuk katagori Cannes klasik.
Menurut John Badalu, tahun ini tidak ada film Indonesia yang cukup kuat untuk masuk dalam festival film ini. Sebenarnya banyak juga film anak bangsa yang tidak kalah dengan film dari negara lainnya , hanya saja Indonesia harusnya lebih sering mengeksplore diri. Apalagi Indonesia memiliki tempat-tempat yang bagus untuk lokasi shooting.

No comments:

Post a Comment

matras visco-elastic