Wednesday, February 19, 2014

Dua Musisi Putus Sekolah Yang Sukses

Saat ini sekolah merupakan ukuran kesuksesan seseorang. Setidaknya bagi sebagian orang, sekolah amatlah penting untuk menunjang masa depannya. Namun tahukan anda, ada beberapa musisi dunia yang ternyata bisa sukses justru setelah mereka putus sekolah. Ada banyak musisi yang mengalami hal itu, namun hanya dua yang akan dibahas disini.

Yang pertama adalah Kurt Cobain. Vokalis kelahiran 1967 ini sejak kecil selalu bermasalah dengan keluarganya. Cobain terkenal sangat memberontak dan menyebalkan. Sifatnya ini membuatnya kerap menjadi bahan bully kawan-kawan disekolahnya. Saat memasuki bangku universitas kekacauan Cobain makin menjadi, dua minggu sebelum kelulusan dia di drop out karena nilainya dianggap kurang mencukupi standar wisuda.

Namun beberapa tahun kemudian, Cobain justru mengecap sukses dengan bakatnya sendiri. Tanpa sekolah Cobain mampu menciptakan karya-karya memukau bersama grup band'nya Nirvana. Jika Cobain di drop out karena tidak mampu menjalani tugas perkualiahannya, lain halnya dengan Drumer Nirvana Dave Grohl.

Disuatu hari secara tiba-tiba Grohl mengatakan kepada keluarganya, bahwa dia ingin meninggalkan bangku sekolah demi fokus berkarir dengan grup band screamnya. Saat itu Grohl masih berusia 17 tahun. Sayang band screamnya tidak berusia panjang. Grohl baru menemukan kesuksesan saat bergabung dengan Nirvana bersama Cobain.

Nah melihat fakta tersebut, ternyata lembaga pendidikan musik bukanlah satu-satunya tolak ukur kesuksesan para musisi. Dengan kemauan yang keras, setiap orang yang belajar otodidak pun bisa sukses. Jika anda ingin meniru dua musisi diatas, tekunlah dalam belajar. Bila anda seorang drumer, tidak ada salahnya beli drum elektrik atau manual dan mempelajari lebih dalam dirumah anda. Siapa tahu kemampuan anda bisa lebih bagus dibanding para musisi yang menempuh bangku pendidikan terlebih dulu.

1 comment:

  1. Lembaga pendidikan seharusnya menjadi ajang untuk melatih dan meningkatkan kreatifitas para anak didiknya, bukan malah menjadi ajang bisnis, ajang komersiil, melalui berbagai ajang pemungutan liar ataupun dengan mahalnya biaya pendidikan..
    jadi benar seperti apa yang anda katakan, lembaga pendidikan bukanlah menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang :))

    http://fandhyachmadromadhon.blogspot.com/2014/02/mengenal-kampung-fiksi.html

    ReplyDelete

matras visco-elastic