Musik balada di Indonesia memang tidak begitu berkembang. Baik karena kurangnya eksistensi para musisinya, maupun rendahnya minta masyarakat khususnya pada dunia puisi dan sajak. Walhasil para kawula muda Indonesia lebih banyak menjadi penikmat. Untuk menciptakan masih agak sulit. Mungkin dari 1000 hanya ada satu yang bisa melahirkan karya musik balada berkualitas.
Di negeri ini setidaknya ada dua musisi yang dianggap mengusung tema ini. Yang pertama adalah "King Of Pop Balada Indonesia", Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far yg biasa di kenal dengan sebutan Ebiet G Ade. Pria yang lahir pada tgl 21 April 1954, di Wanadadi, Jawa Tengah ini merilis album pertamanya berjudul "Camellia III" pada 1980. Dia dikenal dengan lagu-lagu bertema alam dan kedukaan.
Lewat genre yang dipilihnya, Ebiet mencoba menyerukan kisah kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970an hingga kini. Tema yang dia angkat sangat beragam. Mulai dari cinta, alam. Sosial-politik, bencana,religi, serta keluarga. Ebiet lebih suka dipanggil penyair dibanding penyanyi. Ini karena lagu-lagunya memang sebuah syair tentang hidup. Musisi kedua musik balada adalah Virgiawan Listiano atau yang lebih akrab disapa Iwan Fals.
Iwan adalah seorang Penyanyi beraliran balada dan Country yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Dia berusaha memotret suasana sosial akhir tahun 70an lewat lagu. Banyak juga dia menyusun tema tentang kritik sosial, terutama terhadap perilaku pemimpin masa order baru.
Menjadi seorang musisi balada tidaklah mudah. Setidaknya dibutuhkan kecerdasan dalam bidang sosial, dan hati yang bersih untuk melihat setiap kejadian dalam hidup. Kreatifitas juga amat penting dalam musik ini. Karena itu segeralah beli piano, lakukan eksplorasi dan ciptakan musik balada yang berbeda dan menggugah.
No comments:
Post a Comment